Blog Universitas Pertamina

MENGENAL LOGISTIK HALAL (Bagian 9)

“Manajemen Logistik Halal: Mengawasi semua pasokan halal dari produsen ke Konsumen”

MANAJEMEN LOGISTIK HALAL

Manajemen Logistik halal secara umum perannya harus mampu mengawasi semua aspek dari rantai pasok logistik halal, mulai dari podusen (termasuk di dalamnya supplier nya), produksi, proses distribusi (distributornya), serta harus mampu menjadi penyedia layanan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan halal (Gambar 1)

Gambar 1. Jaringan Rantai Pasok
Sumber: Yeni Rohaeni dan Ahmad Hidayat Sutawidjaya.2020. PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN RANTAI PASOK HALAL STUDI KASUS INDONESIA. : Jurnal Teknik Industri, Vol. 15, No. 3, September 2020

Sesuai dengan peran Manajemen rantai pasok halal, maka harus dapat menjamin integritas halal dari Sumber awal ke konsumen akhir (from farm to fork). Untuk memastikan bahwa produk benar-benar halal pada titik pembelian konsumen, penting untuk menentukan apa prinsip-prinsip dalam manajemen rantai pasok halal (Tieman dkk, 2012).

Jika ditinjau dari mekanisme pengajuan sertifikasi Halal produk, dalam kriteria sistem jaminan Halal (HAS23000) disebutkan bahwa salah satu kriteria yang wajib dimiliki oleh perusahaan adalah adanya tim Manajemen Halal. Tim manajemen halal adalah sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, implementasi, evaluasi dan perbaikan sistem jaminan halal di perusahaan. Manajemen puncak harus menetapkan tim manajemen halal dengan disertai bukti tertulis. Tanggung jawab tim manajemen halal harus diuraikan dengan jelas. Manajemen puncak harus menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh tim manajemen halal. (https://halalmui.org/mui14/main/page/kriteria-sistem-jaminan-halal-dalam-has23000).

Sehingga secara general dapat dituliskan bahwa untuk menjamin dan menjaga kehalalan suatu produk ada 3 komponen kritis yang perlu diperhatikan (Jaafar, HS & Omar, EN 2011)

  1. Supplier Obligation ( Memastikan semua bahan baku terjamin kehalalannya)
  2. Transformation from Raw Material to end product (Traceability setiap tahapan produksinya) 
  3. Distribution system (Jaminan selama proses distribusinya terjaga dari kontaminasi)

Berikut adalah Model Konseptual bagaimana Jaminan halal dapat dikembangkan disepanjang rantai pasoknya.

Gambar 2. Model Konseptual SCM Halal
Sumber: Yeni Rohaeni dan Ahmad Hidayat Sutawidjaya.2020. PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN RANTAI PASOK HALAL STUDI KASUS INDONESIA. : Jurnal Teknik Industri, Vol. 15, No. 3, September 2020

Manajemen Halal dalam kaitanya dengan halal supply chain perlu perhatikan adalah (Hayati, AT, and Khairur Rijal, J. 2008);

  • Meraih keberkahan dari setiap aktivitas usahanya
  • Melindungi konsumen
  • Memperolah citra positif dari konsumen
  • Produk otomatis memiliki sistem yang baik
  • Lebih siap dalam menghadapi perdagangan global
  • Merebut hati pelanggan/konsumen
  • Memberikan ketenangan batin bagi konsumen

Semoga Bermanfaat

{ISO}

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *