Blog Universitas Pertamina

KULIAH SAMBIL KERJA

アルバイト(ARUBAITO)

Kembali lagi aku coba membagi salah satu kenangan dan episode hidup yang dirasakan selama masa Studi di Jepang. Kali ini cerita tentang part time job atau dalam Bahasa jepang disebut アルバイト (arubaito).

Sudah diketahui bersama, umumnya beasiswa yang didapatkan oleh mahasiswa asing (apalagi mahasiswa Indonesia waktu itu) cenderung “pas-pasan”karena perhitunganya untuk biaya hidup 1 orang. Memang ada beberapa jenis beasiswa yang “sultan”sehingga mahasiswa yang mendapatkanya autu “kaya” hehehe. Tetapi walaupun begitu kegiatan arubaito atau bekerja paruh waktu menjadi aktivitas yang lumrah dilakukan bagi orang jepang tidak hanya karena status mahasiswa.

Bersama pekerja di Pabrik Eskrim HOWA Company

Saat S2, sebagai penerima Beasiswa Dikti, saat itu masih tergolong cukup (untuk 1 orang), tetapi yang jadi permasalahannya adalah Sering Tidak tepat Waktu pengirimanya dari Indonesia, bahkan pernah merasakan selama 6 bulan beasiswa terlambat cair. Arubaito adalah salah satu solusinya (selain jadi Nebenger dengan teman-teman mahasiswa yang dapat beasiswa MEXT (jepang) yang “sultan” abis… hehehe. Karena mengetahui permasalahan beasiswa DIKTI (ceritanya yang ada di tulisan sebelumnya), maka sejak berangkat dari Indonesia, sudah mencari tau Arubaito apa saja di Jepang yang bisa apply dengan kemampuan minim Bahasa jepang kala itu.

Alhamdulillah 2 bulan setelah sampai di Jepang, langsung dapat Arubaito jadi “kuli” di Pabrik Ice Cream Namanya HOWA Company. Ini adalah Perusahaan rekanan dari merek Ice Cream terkenal di Jepang, seperti Meiji, Glico dll. Alhamdulillah, Perusahaan ini sangat welcome dengan mahasiswa untuk bekerja paruh waktu.

Untuk mahasiswa sesuai aturan jepang hanya diperbolehkan bekerja paruh waktu maksimal 4 jam sehari atau 28 jam seminggu dengan bayaran antara ¥800-¥1000 /jam atau Rp.90.000 – Rp.110.000/jam (tergantung jenis pekerjaanya). Kalo ditotal sebulan mahasiswa yang arubaito (senin-jumat) bisa mendapatkan gaji sekitar 9-10 juta/bulan. Sangat lumayan bagi mahasiswa untuk nambah uang jajan dan nabung.

Kerja paruh waktu juga dimanfaatkan oleh mahasiswa jepang untuk nambah uang jajan atau sekedar untuk bisa membeli barang-barang tertentu. Teman Lab pernah mengatakan bahwa umumnya orang tua jepang hanya punya kewajiban untuk memenuhi hak dasar anaknya membiayai Pendidikan. Jika ingin membeli sesuatu, atau untuk kebutuhan entertain lainya, mereka harus mencarinya sendiri dengan kerja paruh waktu. Tapi tidak hanya mahasiswa, anak-anak SMA juga banyak yang mengambil arubaito di berbagai tempat, karena hampir semua perusahaan/tempat usaha menerima arubaito.

Beberapa tempat yang sering dijadikan tempat arubaito seperti;

  • Kombini/ mini market seperti lawson, circle K, SevenEleven, dll
  • Penerjemah lepas
  • Guru Bahasa Inggris/Bahasa asing
  • Supermarket
  • McDonald/KFC/Café/warung-warung makan lainya
  • Perusahaan-perusahaan manufaktur dll

Memang kendala terbesar bagi mahasiswa asing adalah Bahasa jepang, dimana beberapa tempat arubaito membutuhkan kemampuan Bahasa jepang yang baik seperti di Kobini/mini market karena harus melayani konsumen. Tetapi cukup banyak juga tempat arubaito tidak terlalu membutuhkan kemampuan Bahasa jepang, seperti bagian dapur di McDonal/café/warung -warung makan (karena tugasnya cuma nyuci piring hehehe), atau di supermarket bagian meletakkan barang di rak-rak, di pabrik -pabrik yang sebagai kuli angkut.

Arubaito sangat membantu mahasiswa seperti saya yang hanya punya beasiswa S2 sedangkan cita-citanya pengen lanjut S3, sehingga 1 tahun pertama saat masuk S3 benar-benar biaya sendiri hehehehe. Alhamdulillah tabungan arubaito bisa menutupi untuk membayar biaya masuk dan SPP tahun 1.

Yukks semangat semuanya yang ingin kuliah ke luar negeri, walaupun dengan beasiswa minim.. insyaallah banyak jalan yang bisa dilakukan di sana, salah satunya ARUBAITO.

Salam semangat

Semoga bermanfaat

{ISO}

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *