Blog Universitas Pertamina

SEPENGGAL KISAH DI NEGERI KONOHA

Bagian 1- Memilih Makanan

Ini hanya sekedar berbagi cerita dan pengalaman selama kuliah di Jepang. Setiap orang pasti punya ceritanya sendiri, dan ini adalah ceritaku…

Bagi yang sekolah di luar negeri, khususnya bagi yang muslim , salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah bagaimana mendapatkan atau memastikan makanan/minumanya halal dan  boleh dikonsumsi. Untuk negara-negara eropa/amerika atau yang menggunakan bahasa inggris, mungkin lebih mudah. Tetapi akan menjadi tidak mudah jika di negara asia seperti Jepang, Korea, Taiwan, china yang menggunakan bahasa/tulisan yang tidak lazim kita temui, seperti tulisan kanji, hiragana, katakana, hangul. Mungkin tulisan bisa dibantu dengan aplikasi yang ada di smartphone, tetapi ternyata tidak cukup dengan itu saja, karena banyak hal juga yang nantinya akan jadi pertimbangan.

Itu juga yang dirasakan selama kuliah S2 dan S3 di Jepang. Mencari makanan halal atau minimal “boleh dimakan” (muslim friendly) bukan hal yang mudah. Ditambah lagi dengan kemampuan penguasaan bahasa yang minim tentu makin mempersulit.

Ini adalah salah satu minuman yang paling enak (menurutku), milk tea (miruku tea/ ミルク テア) alias “Teh Susu” hehehe. Minuman pertama yang dirasakan dan ditawarkan teman jepang begitu sampai di jepang. Sekilas tidak ada yang bermasalah, karena toh pasti kandunganya (teh + susu). Tapi setelah diberitahu teman-teman muslim di sana, ternyata tidak semudah itu menyatakan makanan/minuman tersebut bisa kita konsumsi. Ada kandungan lain dalam minuman tersebut yang statusnya “diragukan”kehalalannya. Dari ingredient yang tertulis di kemasan, perlu diwaspadai beberapa bahan seperti 乳化剤 (nyukazai) atau emulsifier/ pengemulsi.

Pengemulsi atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Umumnya pengemulsi merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengemulsi).

Nah yang menjadi masalahnya adalah, belum diketahui apakah pengemulsi ini berasal dari tumbuhan atau hewan. Disinilah salah satu kehati-hatian dalam mengkonsumsi makanan/minuman tersebut. Ada kalanya dalam ingredient tersebut dicantumkan tambahan keterangan asal dari “nyukazai” tersebut, sebagai contoh:

  • 乳化剤(大豆由来)=pengemulsi yang berasal dari tumbuhan (大豆由来 = soybean)
  • 乳化剤(豚由来)=pengemulsi yang berasal dari hewan (豚 = buta/babi/pork)

Sehingga kadangkala saat kita ragu akan kandungan “nyukazai” nya, maka yang paling valid adalah menanyakan langsung ke nomor pelayanan yang tertera di kemasan. Insyaallah sebagian besar perusahaan-perusahaan jepang akan menjelaskan terkait keraguan asal dari “nyukazai” tersebut. Ada beberapa kondisi yang akan kita dapatkan informasinya:

  1. Perusahaan akan menginformasikan dengan jelas asal dari “nyukazai” tersebut.
  2. Perusahaan yang tidak bisa memastikan apakah bahan tersebut berasal dari tumbuhan atau hewan (diakhiri dengan permintaan maaf dari CS nya karena tidak bisa membantu)
  3. Perusahaan akan menginformasikan bahwa untuk batch produksi sekian hingga sekian nyukaizainya dari tumbuhan, tetapi untuk yang batch yang lain berasal dari hewan.

Masih banyak lagi inggredient makanan/minuman yang perlu diperhatikan saat kita ingin mengkonsumsinya. Perlu diingat, kadangkala perusahaan akan melakukan perubahan komposisinya tanpa ada pemberitahuan, sehingga perlu selalu dicek berkala terhadap ingredient tersebut.

Nah biasanya, para senpai (senior) suka menyampaikan untuk awal-awal di sana, selain sering bertanya, kita juga diminta untuk menghapal beberapa kata dalam tulisan kanji yang perlu diwaspadai, hehehe.

Tips: Kalaupun belum bisa bahasa jepang, setidaknya mengingat-ingat beberapa kanji yang “haram” ditemukan di kemasan makanan/minuman, hehehehe

Daging  = Niku (肉)

Ayam    = Tori (鳥)

Babi       = Buta (豚)

Sapi       = Ushi (牛)

Alkohol = sake/arukooru 酒/アルコール/

Mirin     = mirin (みりん)

Semoga Bermanfaat

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *