Klik Edisi Pendakian CIKURAY, Garut.
Gunung Lembu, Purwakarta bisa jadi destinasi pendakian gunung buat kita semua. Pada saat masa pandemi Covid-19, banyak kegiatan pendakian yang dibatasi. Termasuk karena pengaruh cuaca yang buruk. Jika kondisi sudah lebih baik, kita bisa melakukan kegiatan pendakian (hiking).
Spot favorit di Gunung Lembu, langsung terlihat Waduk Jatiluhur.
Gunung Lembu memiliki ketinggian yang tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang sedikit lebih tinggi dari bukit. Ketinggiannya adalah 780 meter di atas permukaan laut. Secara topografi, Purwakarta memiliki kontur yang curam di beberapa tempat karena tersusun dari intrusi batuan beku. Banyak juga tambang andesit di sekitar Purwakarta. Batu-batu yang ditambang ini kemudian akan digunakan sebagai bahan bangunan atau pondasi, serta beton.
Gunung Lembu (peniti merah) berada di sebelah Waduk Jatiluhur.
Pada Tahun Baru 2015, saya bersama teman-teman ITB dan teman-teman dari Bandung melakukan pendakian ke Gunung Lembu bersama-sama. Berbekal peralatan yang telah disiapkan sebelumnya, kami naik kereta api dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Sukatani, Purwakarta. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan dengan mobil. Kami mendapat carteran mobil karena salah satu dari kami (Aziz) berasal dari Purwakarta, punya kenalan. Sesampainya di desa terdekat dari Gunung Lembu, Desa Panyindangan, kami memarkirkan mobil dan meminta izin dari warga sekitar bahwa akan ada pendakian.
Pada awal pendakian, kami dihadapkan pada dataran yang merupakan perkebunan warga. Kemudian mulai menanjak karena menjumpai kontur terjal di kawasan hutan bambu. Beberapa kali ditemukan dataran dengan pepohonan dan rerumputan. Selama perjalanan kami menarik napas dan beristirahat sambil berdiri atau memiringkan tubuh dan menahan lutut. Anggota pendakian kami cukup banyak. Saat itu, kami belum bertemu pendaki lain. Mungkin di penghujung tahun sebelum tahun baru, para pendaki akan lebih memilih gunung yang lebih familiar seperti Gunung Semeru, Gede-Pangrango, Merbabu, dan masih banyak lagi gunung terkenal lainnya. Gunung Lembu memiliki pemandangan yang tidak akan ditemukan di pegunungan lain, yaitu kita bisa melihat dari atas seperti apa Waduk Jatiluhur.
Tim pendaki melakukan foto bersama sebelum mendaki.
Kami tidak butuh waktu lama untuk mencapai tempat yang bernama puncak, di tengah pepohonan yang rimbun. Kami berencana mendirikan tenda dan mengisi ulang tenaga karena kami cukup lelah selama perjalanan. Jika dibandingkan dengan gunung lain, kelelahannya sebenarnya tidak terlalu berarti. Pemandangan terbaik di Gunung Lembu adalah saat kita melanjutkan perjalanan beberapa ratus meter dari perkemahan. Tebing andesit. Di sini keindahan Purwakarta dan Bendungan Jatiluhur terpampang tepat di depan mata. Oh, betapa indahnya.
Pemandangan Malam Tahun Baru 2015.
Di tebing batu dengan semua anggota pendakian.
Malam tiba, kami membawa perlengkapan tidur kami ke tebing batu dan melihat kembang api dari kota. Tepat pada tengah malam ketika langit begitu gelap, ratusan kembang api melesat ke langit dan meledak di udara, menciptakan cahaya yang berkilauan. Pertanda tahun baru telah tiba. Harapan baru untuk harapan lama yang belum terwujud. Kami melihat beberapa pendaki lain juga menyaksikan pemandangan di tebing batu ini. Sambil makan dan minum minuman hangat. Ini adalah pemandangan Tahun Baru terbaik yang pernah saya alami. Meski sudah malam, suhunya tidak terlalu dingin. Mungkin karena batuan beku andesit ini telah menyerap panas sepanjang hari, sehingga memberi kita kehangatan di Malam Tahun Baru.
Kami melanjutkan perjalanan pulang keesokan harinya. Mendaki gunung ibarat penyemangat dan pereda stres dari kegiatan kampus saat itu. Hiking bersama akan lebih berkesan. Banyak momen untuk diingat, diceritakan, dan ditertawakan satu sama lain. 🙂
Sampai jumpa di edisi berikutnya:
Gunung Guntur
Gunung Pangrango
Gunung Rakutak
Gunung Manglayang
Gunung Geulis
Gunung Lembu
Gunung Papandayan
Gunung Puntang
