Blog Universitas Pertamina

ILMU LOGISTIK DAN EMAK-EMAK

Jika berbicara tentang keilmuan Logistik, kita kadang berfikir tentang pengadaan barang yang dikelola oleh suatu perusahaan, atau yang terbayang adalah transportasi dari produsen ke konsumen atau berbicara mengenai ongkos logistiK Indonesia yang masih tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga yang mencapai 23% dari total nilai PDB nasional. Tapi kali ini kita akan memandang LOGISTIK dari perspektif yang lebih sederhana, LOGISTIK DI RUMAH.

Secara Konsep, keilmuan logistik dapat diilustrasikan melalui gambar berikut;

Gambar 1. Ruang lingkup Keilmuan Logistik

Tapi tau ga, bahwa ilmu logistik ini secara tidak sadar ada di sekitar rumah kita, bahkan telah diaplikasikan oleh kaum wanita alias emak-emak di rumah?

Ga percaya? Yuks kita lihat beberapa faktanya di rumah.

1. Material Management (pengelolaan bahan),

ini adalah keahlian dasar kaum ibu-ibu di rumah. Kaum ibu setiap awal bulan sudah melakukan perkiraan berapa kebutuhan belanja bulanan yang harus disiapkan dan dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan 1 bulan ke depan, bahkan mungkin ada yang telah merencanakan untuk beberapa bulan ke depan.

2. Purchasing (pembelian)

Ini pastinya sudah menjadi kemampuan dasar kaum Wanita. Bagaimana mereka bisa merencanakan berapa banyak yang akan dibeli, dimana dibeli, kapan waktu diskon, dll. Bahkan kemampuan ini sepertinya sudah tertanam dalam Gen Wanita.

Gambar 2. Kemampuan Wanita dalam berbelanja
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2969269/intip-perbedaan-pria-dan-wanita-dalam-belanja

3. Production planning (perencanaan produksi).

Jangan ditanya kemampuan ibu-ibu dirumah untuk merencanakan kebutuhan memasak di rumah. Mereka sudah merencakana menu untuk harian, mingguan bahkan untuk menu 1 bulan bagi kebutuhan semua anggota keluarga. Sama seperti perusahaan dalam perencanaan produksi, kebutuhan bahan, rencana produksi harian, mingguan, atau bulanan.

4. Manufacturing Inventory (pengelolaan persediaan)

Salah satu komponen penting bagi perusahaan adalah bagaimana pengelolaan persediaannya. Begitu juga di rumah, ibu-ibu sudah terbiasa mengelola persediaan dalam jangka pendek ataupun Panjang, baik bahan baku masakan, bumbu, daging, telur dan sebagainya. Bahkan sudah diperhitungkan berapa kebutuhan sabun, deterjen dan sebagainya untuk jangka waktu tertentu.

5. Warehousing (pergudangan)

Ini menarik, jika diperhatikan dengan seksama, Kulkas, lemari pakaian, lemari perkakas tersusun dengan rapi, dan sesuai untuk peruntukannya. Bagi ibu-ibu yang terbiasa rapi, pasti isi kulkasnya juga rapi tersusun, bahkan mungkin telah menyiapkan bahan menu harian selama sebulan di dalam kulkasnya. Lemari pakaian, jika dilihat sudah diatur sedemikian rupa untuk menyimpan pakaian ayah, pakaian ibu, dan anak-anak.

Gambar 4. Penataan bahan baku masakan di kulkas
(https://weheartit.com/entry/325946842)

Tapi yang sering terlupakan adalah “Gudang” yang umumnya ada di setiap rumah. Karena difungsikan sebagai tempat menyimpan barang-barang tidak terpakai lagi, maka tempat ini jarang dibenahi dengan baik. Berdebu, berserakan, banyak barang tidak berguna tersimpan, begitulah kondisi Gudang perusahaan yang tidak dikelola dengan baik. Tidak memberikan banefit, tetapi hanya menimbulkan cost atau biaya dalam mengelolanya.

Dari beberapa fakta di atas, terbukti sebenarnya ilmu logistik sudah dikenal jauh sebelum keilmuanya dipelajari di perguruan tinggi. Bahkan emak-emak di rumah telah lebih dahulu mengaplikasikannya.

Kadang, penulis saat menyampaikan materi perkuliahan juga sering memberikan analogi “emak-emak” ini kepada mahasiswa agar bisa memahami konsep logistik secara lebih mudah.

Salam logistics

{ISO}

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *