Blog Universitas Pertamina

UPER LAKUKAN PENGABDIAN MASYARAKAT PEMBUATAN SEL SURYA SEDERHANA

Kementerian ESDM (2023) menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 32,5 Giga Watt (GW). Namun terhitung hingga tahun 2023, Indonesia telah memanfaatkan sekitar 100 Mega Watt (MW) dari potensi energi surya yang dimiliki. 

Namun, dibalik besarnya energi surya yang dimiliki, Indonesia juga dihadapkan oleh berbagai hambatan dalam pengelolaannya seperti, faktor cuaca yang tidak menentu hingga mahalnya biaya teknologi penangkap sel surya seperti fotovoltaik. Selain itu, kapabilitas masyarakat Indonesia dalam mengelola sel surya menjadi energi yang akan digunakan secara konvensional juga masih terbatas. 

Sadar terhadap potensi pengembangan energi sel surya yang cukup besar, Universitas Pertamina melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengenai Pelatihan Pembuatan Sel Surya Sederhana. PKM tersebut dilaksanakan di SMAN 29 Jakarta pada Selasa 18 Juli 2023. 

Universitas Pertamina (UPER) mengajak siswa SMAN 29 Jakarta untuk mengenal dan mengetahui pengembangan energi untuk mendukung program transisi energi. Pelaksanaan PKM tersebut bertujuan untuk mengajak untuk generasi muda untuk lebih peduli terhadap potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia. 

“PKM ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat umum khususnya dalam hal ini para generasi muda untuk meningkatkan motivasi mereka dalam mengembangan energi ramah lingkungan. Selain itu kami juga memperagakan penggunaan teknolog perangkap sel surya ini dengan bahan yang terjangkau dan mudah di dapatkan.” ujar Gede W. P. Adhyaksa, Ph.D selaku ketua PkM 

Kegiatan protokol pembuatan sel surya dimulai  dengan pembuatan katoda (positif) yang dilakukan dengan menggunakan pensil secara merata dan tebal ke sisi glass substrate. Selanjutnya dengan pembuatan anoda (negatif) Tio2 paste dilapiskan ke FTO substrate secara merata dan dipanaskan. Dengan memasukan larutan yang mengandung dyes (terbuat dari bahan ekstraksi buah anggur) katoda dan anoda ditempelkan dengan menggunakan binder clips dengan pemisah tape lalu injeksikan larutan Iodide. 

Pada pengujian sel surya, katoda dan anoda yang sudah ditempelkan dengan menggunakan multimeter tersebut akan menghasilkan tegangan dan arus listrik. Sehingga, sel surya dapat di uji dan dihubungkan ke lampu LED melalui kabel. 

Kegiatan PKM ini turut mengundang antusias dari guru maupun siswa SMAN 29 Jakarta. “Peragaan pembuatan alat ini cukup mudah dan terjangkau. Ini bisa menjadi salah satu hal positif yang dapat dipraktekkan di rumah oleh siswa. Serta ilmu yang dibagikan oleh pihak Universitas Pertamina dapat menambah pengetahuan kami mengenai transisi energi,”ucap Dra. Rifni Hayati, M.Pd,. selaku kepala sekolah SMAN 29 Jakarta. 

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *