Blog Universitas Pertamina

BEE-BOTS HADIR MEMBAWA SOLUSI UNTUK PETANI MADU LEBAH HUTAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), salah satunya memiliki hutan alam yang luas sekitar 96,0 juta ha dengan beraneka ragam jenis tanaman (Kementerian LHK, 2023). Tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pakan ideal untuk usaha budidaya lebah madu. Sepanjang 2022 rata-rata volume produksi madu hutan di Indonesia mencapai 220,06 ribu liter (Databoks, 2023).

Salah satu daerah penghasil madu lebah hutan atau lebah budidaya terbesar di Indonesia yaitu terdapat di Kabupaten Kapuas Hulu, salah satu daerah tingkat dua di Provinsi Kalimantan Barat (Databoks, 2021).

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa produksi madu di Indonesia cukup tinggi, namun disayangkan pada beberapa kasus para petani masih mengalami kendala dalam produksi madu tersebut, seperti lebah yang tidak jinak atau kabur.

Berdasarkan hal itu dan melalui ajang kompetisi International Youth Economics Conference In Collaboration BEM KM FE Universitas Sriwijaya X PMFEP Universitas Kebangsaan Malaysia, mahasiswa UPER yang terdiri dari Sandi Pamungkas, Rahmat Perdana Putra, dan Alwan Maulana Febrian membuat ide inovasi berupa “Bee-Bots.”

Kompetisi tersebut bertujuan untuk menampung aspirasi para pemuda di ASEAN melalui gagasan-gagasannya dalam memaksimalkan potensi SDM dan SDA dalam sudut pandang ekonomi berkelanjutan.

Bee-Bots merupakan inovasi robot berbasis IoT sebagai media pemanggil lebah Apis Dorsata (lebah penghasil madu hutan) dalam menciptakan teknologi pemanfaatan SDA yang efektif dan efisien dalam studi kasus petani madu di Wilayah Kalimantan Selatan. Bee-Bots berfungsi untuk menciptakan suara dan tarian goyangan sebagai media pemanggil lebah Apis Dorsata sehingga mampu menghasilkan madu dan juga memudahkan para petani dalam memanen tanpa sedikitpun merusak ekosistem hutan.  

Inovasi Bee-Bots mempunyai keunggulan seperti, meningkatkan produksi madu hutan melalui analisis panen sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan atau keuntungan para peternak lebah hutan dan mewujudkan peternakan lebah hutan yang modern tanpa merusak ekosistem dan habitat lebah dan hutan. Melalui ide inovasi tersebut tim UPER meraih posisi ke 4 runner up.

“Keberhasilan tersebut bisa tim kami raih karena tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pertamina (FEB UPER) yang selalu memberikan masukan terkait ide inovasi yang kami ciptakan,” Ungkap Rahmad Perdana Putra. [NA].

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *