Blog Universitas Pertamina

Kekuatan Media Sosial

Lanjutan dari: Memahami Bencana – Universitas Pertamina

Tak perlu menunggu hitungan hari. Dalam waktu beberapa jam saja, ternyata memang rencana aku dan tim serta orang-orang tambahan membuat gempar Indonesia pun terwujud. Setidaknya timeline di media sosial semuanya gempar. Facebook, Instagram dan juga Twitter. Hastag #PatahanBandung di mana-mana. Ada yang menambahinya dengan nada darurat, ada yang menganggapnya sebagai karma. Ada yang membubuhinya dengan lelucon, malahan. Semua pemandangan itu menyesakkan.

Awalnya, aku mengira semua penggiringan opini akan menuju ke arah siaga. Nyatanya, jauh api dari panggang. Hampir benar-benar membuat kami semua kecewa.

“Ini benar-benar gempa. Ini yang diprediksi oleh kita?” Kartini terus saja memandangi layar HP. Seolah tak percaya kalau namanya juga ikut disebut-sebut.

“Ini risiko.” Arina mengiyakan.

“Kalian semua ingin sesegera mungkin kan informasi sampai. Nah aku sudah melakukannya.” Arina menambahkan lagi khas seorang jurnalis yang kini beralih profesi menjadi time buzzer.

“Tapi bukan kayak gini, seharusnya informasi itu dihormati.”

“Iya. Tapi kita melemparkan isu seperti tahu bulat begitu saja. Dadakan!” Isaac bangkit dari duduk, berseloroh.

“Kamu bisa serius?” Karyo kembali ke raut mukanya yang tegang.”

Tim Dosen malah lebih solid, dan tak menjadikan alasannya berhenti.

Ketika Olive dimintai untuk segera bergerak dengan kementerian sosial awalnya sangat menolak baginya sudah tidak ada urusan lagi sebab ia lebih mengutamakan perasaan.

Isaac  kemudian beberapa jam setelah gempa, memberanikan diri untuk sudah memeriksa daerah sekitar Gunung Tangkuban Perahu. Dirinya barulah tersadar atas banyak pengakuan gejala-gejala yang sebenarnya sudah bisa memberi isyarat akan terjadinya bencana. Beberapa sumber mata air di sekitaran Gunung Tangkuban Perahu lebih terasa suhu air naik. Bersama dengan peneliti dari pusat air, Isaac mulai mengecek kembali. Kebun dan yang berpindah dan kemunculan aroma belerang yang akhir-akhir ini semakin menyengat dengan konsentrasi.

Lanjut ke: Katastropi: Bagian Akhir Novel – Universitas Pertamina

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *