Blog Universitas Pertamina

Strain Calculation

Dalam geologi struktur ada dua istilah yang selalu hadir yaitu stress dan strain. Stress atau tegangan merupakan gaya (F) yang diaplikasikan pada suatu bidang (A), sementara strain adalah hasil yang dibentuk akibat stress tersebut, atau secara sederhana kita sebutkan hasil deformasi batuan. Rentang waktu geologi sangat besar, jutaan bahkan ratusan juta tahun, sehingga hasil deformasi (strain) yang dianalisis atau terekam pada batuan merupakan hasil akhir pada rentang waktu tertentu misalnya pada kala Eosen hingga Oligosen, yang dinyatakan dalam angka secara matematis untuk mempermudah mendefenisikan atau memperkirakan deformasi yang terjadi.

Strain dapat dihitung secara 1D, 2D dan 3D. Perhitungan paling sederhana tentunya dimulai dari strain 1D yaitu perhitungan perubahan benda pada satu arah seperti panjang awal (lo) dan panjang akhir (lf), yang dinyatakan dalam tiga ketentuan yaitu: elongation (e), stretching (S) dan quadratic elongation (quadratic S).
Elongation (e)=(lf-lo)/lo; stretching (S)=lf/lo dan quadratic S=S dipangkat dua. Dari pengalaman sehari-hari, tidak semua ketentuan ini dipakai, karena biasanya aplikasi yang diharapkan dalam geological modelling adalah jenis deformasi apa yang terjadi pada rentang waktu tertentu? Dan berapa besar hasil deformasi (shorthening dan lengthening)?

***
Bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari? Palinspastic adalah metode restorasi untuk memperkirakan deformasi apa yang terjadi pada area studi kita pada rentang waktu tertentu, dengan menarik mundur penampang ke awal sebelum batuan mengalami deformasi. Untuk memahami secara matematis, maka dilakukan pengukuran strain (strain calculation).
Gambar yang saya berikan merupakan hasil palinspastic pada suatu cekungan di Sumatra yang mengaplikasikan secara langsung pengukuran strain 1D walaupun palinspastic dilakukan dalam 2D karena diasumsikan variable yang berubah adalah panjang penampang. Hasil restorasi ‘2D palinspastic’ menunjukkan selama kala Eosen ke Oligosen (~50 ke 32 juta tahun lalu), area tersebut mengalami sistem ekstensional dengan (e)=5.5% atau setara dengan mengalami pemanjangan hingga sekitar ~6.8 km, yang menghasilkan setidaknya tiga graben geologi.

Gambar ekslusif diambil dari hasil studi dengan Pertamina dan Lemigas, sedang dalam proses menuju publikasi (in preparation, Pasaribu et al., 2022). Salam struktur!

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *