Blog Universitas Pertamina

Gempa Cianjur: Unidentified Faults?

Intro: Gempa Cianjur terjadi pada hari Senin 21 Nov 2022 sekitar pukul 13.21 WIB dengan kekuatan 5.6 SR pada kedalaman 10 km (bmkg.go.id). Jika dilihat dari lokasinya, episenter gempa ini terjadi di Desa Ciwalen, Kabupaten Cianjur atau sekitar 5 km di barat daya kota Cianjur. Gempa ini tergolong gempa dangkal (<30 km) dan sangat berbahaya karena dekat dengan permukaan bumi. Berdasarkan hasil mekanisme fokus gempa (focal mechanism) yang diberikan oleh BMKG, gempa disebabkan oleh sesar mendatar mengiri turun. Sesar ini sebelumnya tidak terpetakan karena episenter gempa berada pada pemukiman yang merupakan dataran aluvium yang minim singkapan batuan untuk analisis geologi permukaannya. Berdasarkan integrasi dengan publikasi terdahulu, kemungkinan sesar mendatar mengiri ini merupakan percabangan Sesar Cimandiri pada segmen Nyalindung yang berarah timur laut – barat daya (NE-SW).

Mengapa ada Gempa Cianjur dan apa penyebabnya?

Setiap kali terjadi gempa, penyebab gempa menjadi pertanyaan besar, bagaimana gempa tsb bisa terjadi? Kondisi interaksi lempeng tektonik berupa penunjaman Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia (Sundaland) saat ini di selatan Pulau Jawa menyebabkan daerah di sepanjang Pulau Jawa mengalami tekanan atau istilah geosains berupa rezim kompresi. Tekanan ini akan menyebabkan energi sedikit demi sedikit tekumpul, dan suatu waktu akan dilepaskan jika batuan tidak sanggup lagi menahan desakan energi tersebut. Kegagalan batuan menahan energi yang terkumpul tadi menyebabkan adanya pergeseran batuan (sesar) dan pelepasan energi yang dikenal dengan gempa. Sesar dan gempa seperti dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena distribusi gempa sangat efektif digunakan untuk melihat keaktifan dan kemenerusan suatu sesar (Gambar 1, 2, 3 dan 4) dan sebaliknya sesar menjadi manifestasi kegagalan batuan mempertahankan dirinya dari beban energi yang ditanggungnya.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG/www.bmkg.go.id), titik episenter (bintang merah/emas) berada sekitar 15 km di barat laut dari Sesar Cimandiri yang merupakan sesar aktif saat ini (Gambar 1 dan 3) sehingga Sesar Cimadiri dapat dipastikan bukan penyebab gempa ini. Sesar Cimandiri sendiri dapat kita lihat orientasinya dengan aplikasi sederhana pada googlemap, yang jika dikombinasikan dengan data mekanisme fokus (Gambar 2) maka Sesar Cimandiri merupakan sesar mengiri naik (reversed left lateral strike-slip fault) berarah timur laut – barat daya, memanjang dari Teluk Pelabuhan Ratu ke arah Sukabumi, berbelok di Padalarang untuk bersatu dengan Sesar Lembang (Bandung Utara).

Seperti yang disampaikan sebelumnya, episenter Gempa Cianjur kemarin berada lebih dari 15 km di arah barat laut dari Sesar Cimandiri, dan tidak ada indikasi sesar di daerah episenter tersebut sebelumnya, sehingga ini menjadi temuan baru: Apa jenis sesar dan hubungannya dengan struktur geologi daerah sekitarnya? Salah satu publikasi dari Marliyani et al. (2016) bahwa Sesar Cimandiri terdiri dari setidaknya enam segmen sesar mengiri, yang jika dikombinasikan dengan data mekanisme fokus dari Supendi et al., (2018), terdapat sesar berarah timur laut (NE-SW) tepat di barat daya dari episenter tsb. Sesar tersebut merupakan segmen Nyalindung, yang jika diteruskan akan mengenai Cianjur sekitarnya. Data BMKG untuk mekanisme fokus (focal mechanism) Gempa Cianjur kemarin memperlihatkan dua arah kelurusan sesar (Gambar 4) yaitu N 347 E/82 dengan rake -167 dan N 255 E/77 dengan rake -7.41. Jika dibandingkan dengan kondisi geologi struktur di selatan Cianjur, kemungkinan besar gempa berasosiasi dengan sesar yang berarah N 255 E/77 dengan rake -7.41, yaitu kemenerusan Segmen Sesar Nyalindung berupa sesar mengiri turun (Gambar 1).

Potensi kerusakan

Ketika gempa terjadi, energi yang dilepaskan akan menjadi bentuk gelombang elastis yang ditransmisikan melalui bumi berupa gelombang tubuh dan gelombang permukaan (https://blog.universitaspertamina.ac.id/seismisitas-kegempaan-03-jenis-jenis-gelombang/). Gelombang permukaan merambat dekat dengan permukaan bumi yang menghasilkan undulasi seperti gelombang air, sehingga bersifat merusak permukaan termasuk benda yang ada pada permukaan bumi seperti gedung, jalan, tumbuhan , dll. Semakin dekat episenter dengan permukaan bumi, semakin besar potensi undulasi maka semakin besar potensi kerusakannya. Pada Gambar 3 (earthquake.usgs.gov) terlihat gempa memberikan dampak getaran pada skala Mercalli I hingga VII, hal ini berdasarkan apa yang dirasakan oleh responden (kotak berwarna biru muda hingga oranye), jadi di daerah yang tidak terdapat kotak respon kemungkinan karena tidak ada data atau tidak ada respondennya.



Seperti yang sudah diulas tadi, Gempa Cianjur memiliki tingkat kerusakan yang besar karena merupakan gempa dangkal (kedalaman ~10 km) sehingga gelombang permukaannya (surface wave) bekerja maksimal dan destruktif. Dari data yang diberikan oleh USGS (Gambar 5), terlihat bahwa intensitas gempa dapat dirasakan oleh responden mulai dari 0 hingga hampir 500 km dari lokasi episenter, dengan rata-rata getaran dirakan pada 30-100 km dari lokasi episenter seperti yang dirasakan oleh pendduk yang tingga di Jakarta sekitarnya. Estimasi fatalitas atau kematian menurut USGS (Gambar 5, bagian bawah) rata-rata kematian akibat gempa ini adalah 1-10 (orang), namun pada kenyataannya kematian yang terjadi akibat gempa ini hingga siang ini (22 Nov 2022) menyebabkan 103 orang tewas (detik.com). Mengapa? Ini kemungkinan ada kaitannya dengan konstruksi bangunan di daerah episenter sekitarnya yang tidak tahan gempa, mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Untuk saat ini, pembahasan ketahanan dan konstruksi bangunan tidak akan dibahas karena membutuhkan data dan bukti lapangan lebih jauh. Semoga di kemudian hari penelitian dan mitigasi bencana gempa dapat dilakukan di daerah Cianjur sekitarnya.

Turut berduka cita atas peristiwa Gempa Cianjur, semoga keluarga korban dan masyarakat yang beroleh kesabaran dan kekuatan. Amin.. (DP)



Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *