Menurut laporan dari World Population Review, pada tahun 2022, populasi penduduk Indonesia mencapai 275,5 juta jiwa. Jumlah penduduk yang tinggi tidak beriringan dengan ketersediaan air bersih sebagai sumber kehidupan manusia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa akses yang memadai terhadap air bersih di Indonesia tergolong rendah yang menyebabkan sekitar 33,4 juta penduduk mengalami kekurangan pasokan air bersih dan sekitar 99,7 juta jiwa kekurangan akses untuk ke fasilitas sanitasi yang baik.
Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang dikenal dengan nama LIGHT UP diinisiasi guna meningkatkan akses terhadap pasokan air bersih. Kegiatan ini diselenggarakan pada periode 7-22 Juli 2023 di Desa Sukaluyu, Bogor. Tercatat terdapat 15 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berkolaborasi pada kegiatan Light UP 2023 di Desa Sukaluyu. Dalam kegiatan tersebut, kelompok dari Program Studi Manajemen mengelola program “HAMPER: Hidran Umum Penyedia Air”, sedangkan program “Rain Water Harvest” dijalankan oleh kelompok dari program studi ekonomi.
“Melalui program Rain Water Harvest, kami berupaya menampung air hujan di berbagai titik strategis desa. Air tersebut kemudian akan diolah agar layak digunakan masyarakat. Sarana penampungan utamanya berada di Madrasah Uswatun Hasanah yang menjadi sentral kehidupan Desa Sukaluyu,”ujar Bunga pada Senin (21/8)
“Selain itu turut pula hadir program HAMPER fokus pada pengembangan tandon-tandon yang sudah ada di Desa Sukaluyu. Pengembangan ini kami lakukan dengan membangun tandon baru dengan peningkatan kedalaman sumur untuk memperoleh sumber air yang berlimpah.”
Setelah rangkaian program selesai, setiap kelompok yang terlibat dalam pelaksanaan program secara berkala melakukan pemantauan melalui kerjasama dengan pengelola desa terkait fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Langkah pemantauan ini bukan hanya sebagai wujud tanggung jawab, tetapi juga sebagai elemen penting dalam proses evaluasi terhadap kelancaran program yang telah dijalankan. Program “Rain Water Harvest” dan “HAMPER: Hidran Umum Penyedia Air” diharapkan mampu memberikan solusi atas keluhan masyarakat di desa mengenai keterbatasan akses terhadap pasokan air bersih. [AN]
