Indonesia menyandang gelar sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari tujuh belas ribu pulau dengan beragam kekayaan sumber daya lautnya. Kekayaan tersebut dilindungi oleh aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2003 tentang Tentara Nasional Indonesia, dimana TNI Angkatan Laut (AL) bertugas untuk memberdayakan wilayah pertahanan laut (Dawilhanla) melalui Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar).
Dalam usaha pemberdayaan wilayah laut, TNI AL menggandeng partisipasi mahasiswa Universitas Pertamina melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam acara Pekan Orientasi dan Pengenalan Mahasiswa Baru Universitas Pertamina (POP UP) 2023. Perjanjian ini ditandatangani oleh Laksamana Pertama TNI Dodi Agus selaku Kepala Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut dengan Rudy Sayoga Gautama Benggolo selaku Wakil Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina.
Melalui penandatanganan kerja sama ini, Universitas Pertamina bersama TNI Angkatan Laut akan berkolaborasi untuk menyelenggarakan pengabdian masyarakat mengenai pembinaan potensi maritim. Selama empat tahun kedepan, mahasiswa/i Universitas Pertamina berkesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar) dengan sokongan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh TNI Angkatan Laut.
Pada akhir sesi kerjasama, Indra Joko Reringin selaku Paban IV Komsosmar Spotmar Kasal Kolonel Laut (P) membekali mahasiswa baru mengenai pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga pertahanan laut.
“Menjaga pertahanan laut adalah bagian dari bela negara yang menjadi kewajiban seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pelajar dan mahasiswa. Andil yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dapat melalui partisipasi mereka dalam program pengabdian masyarakat mengenai laut. Saya berharap antusias mahasiswa Universitas Pertamina dalam kerja sama pembinaan potensi maritim dapat berjalan lancar kedepannya,” tutup Indra. [AN]
