Blog Universitas Pertamina

Seminar KBGI Bersama Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina

Jakarta, 14 Mei 2022 – Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina melaksanakan seminar dengan topik “Bedah Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI)”. Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari dosen Teknik Sipil ITS yaitu Dr. Asdam Tambusay, ST., M.T., beliau juga didampingi oleh dua orang mahasiswa ITS yaitu Alexander Alvin dan Albert Adi. Kedua mahasiswa tersebut pernah menjadi finalis pada KJI-KBGI 2021.

Seminar berskala nasional ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh 48 peserta. Selain itu, seminar tersebut dihadiri oleh Pembina HTMS Universitas Pertamina yaitu Adita Utami, M.T., dan Ketua HMTS Universitas Pertamina yaitu Fabien. Tujuan dari seminar KGBI ini untuk memberikan informasi terkait Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia kepada para peserta seminar dan upaya untuk meningkatkan minat peserta seminar terutama Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Pertamina agar mengikuti KGBI dan dapat membentuk tim yang baik.

Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI) merupakan kompetisi yang dilaksanakan secara paralel yang melombakan desain dan bangunan gedung. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Narasumber Dr. Asdam Tambusay, ST., M.T atau akrab disapa Pak Asdam menjelaskan hal yang melatar belakangi KBGI ini yaitu karena tingkat kerawanan kegempaaan yang tinggi di Indonesia, diharapkan dengan adanya kompetisi ini peserta mampu menciptakan desain bangunan yang kokoh atau tahan terhadap gempa, kebutuhan vertical housing untuk mentakaktisi lahan yang terbatas, kesadaran bangunan bertingkat tahan gempa dan mekanisme tingkat kinerja struktur, perkembangan pesat material maju seperti cold-formed steel, dan optimasi penggunaan material kayu untuk bangunan bertingkat. 

Selanjutnya, Pak Asdam pun menjelaskan tujuan spesifik dari KBGI, antara lain:

1. Mengamati, memahami, dan mampu mengaplikasikan desain dan rekayasa sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka menghasilkan suatu perangkat dan sistem yang sangat dibutuhkan masyarakat.

2. Mempelajari rekayasa bangunan gedung melalui tindakan realistik, pengalaman menganalisis masalah secara langsung.

3. Membuat model bangunan gedung yang diuji dari sisi kekuatan, kekakuan, kehematan bahan material, keindahan, kemudahan pengerjaan, serta unsur kreativitas pengerjaan.

4. Mengenali penggunaan material baja canai dingin dan kayu sebagai komponen struktur bangunan gedung, termasuk berbagai sistem sambungan yang dimungkinakn untuk diaplikasikan pada struktur baja cadai dingin dan kayu.

“Untuk menjadi pemenang dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI), kita harus memperhatikan dengan seksama syarat dan ketentuan yang ada di buku panduan yang diberikan oleh panitia. Selain itu, font, ukuran font, typo, struktur bahasa atau penulisan, dan lain-lain juga perlu diperhatikan karena hal tersebut sangat penting”, ujar Pak Asdam.

Selanjutnya, Pak Asdam membagikan kriteria seleksi proposal KBGI, seperti berikut:

1. Ketelitian dan dasar-dasar desain, standar atau kode yang digunakan misalnya SNI 7971: 2013 untuk baja canai dingin, dan SNI 7973:2013 untuk kayu.

2. Desain model miniatur bangunan gedung meliputi desain penampung komponen struktur dan sambungan.

3. Berat total dari model miniatur bangunan gedung.

4. Desain metode pelaksanaan konstruksi model miniatur bangunan gedung.

5. Rincian kegiatan dan rencana waktu yang dibutuhkan.

6. Gambar alur kerja praktisi (SOP), daftar komponen struktur model bangunan gedung, dan jumlahnya, perlengkapan kerja dan sebagainya. “Untuk detail kriteria seleksi proposal biasanya tersedia di buku panduan atau diberikan arahan dari pihak panitia”, ucap Pak Asdam.

Pemaparan selanjutnya, Pak Asdam membedah salah satu proposal yang pernah tim mahasiswanya ikuti dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KGBI). Tujuan dari pembedahan proposal ini agar para peserta lebih paham terkait isi KGBI.

Pak Asdam membedah proposal KGBI secara mendalam dan sangat detail. Selain itu, beliau juga memberitahukan kepada para peserta seminar mana hal yang harus dicantumkan dan tidak perlu dicantumkan.

Setelah pemaparan materi dari  Dr. Asdam Tambusay, ST., M.T selesai, selanjutnya sharing motivation yang disampaikan oleh Alexander Alvin dan Albert Adi. Alexander membagikan kilas balik dirinya bersama tim mulai dari perjalanan menuju lokasi perlombaan yaitu di Pontianak hingga tahap penentuan juara.

Pada sesi sharing motivation ini, Alexander mengajak kepada para peserta seminar  untuk ikut berpartisipasi dalam perlombaan KGBI ini di waktu yang akan datang. Alexander mengatakan, jangan takut untuk mencoba hal baru, ketika kita sudah mencoba hal tersebut maka kita akan puas dibalik menang atau kalah itu urusan belakangan, yang penting kita sudah berani untuk mencoba dan berkompetisi dengan suportif.

“Walaupun desain bangunan gedung tim saya runtuh pada saat ronde 5 di meja goyang, akan tetapi saya pribadi sendiri bangga dan puas akan hal tersebut, karena dapat membawa desain tersebut di meja goyang saja sudah menjadi suatu kebanggaan. Pelajaran yang dapat diambil yaitu, kita bisa belajar lebih banyak dari kegagalan yang pernah ada dan mempersiapkan waktu dengan semaksimal mungkin dan menetapkan strategi yang matang”, tegas Alexander.

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *