Blog Universitas Pertamina

Korean Logistics – Rocket Delivery

Ukuran kekuatan atau kesuksesan aktivitas kelogistikan suatu negara dapat digambarkan melalui indikator Logistics Performance Index (LPI)-nya. LPI dikatakan sebagai indikator yang komprehensif yang mampu mengukur kemampuan negara-negara memfasilitasi perdagangan dan transportasi. LPI versi Bank Dunia dapat didefinisikan sebagai mekanisme penilaian multi-dimensi terkait kinerja logistik, yang menjadi alat dan standar tolok ukur internasional. Setiap negara dapat memanfaatkan konsep LPI untuk membantu mereka mengidentifikasi berbagai hambatan, peluang, dan tantangan perbaikan kondisi kelogistikan saat ini. LPI merangkum kinerja logistik suatu negara berdasarkan enam dimensi, yang mencakup aspek-aspek signifikan dari isu logistik, berupa (Arvis, et al., 2014):

  1. Kepabeanan: efisiensi proses bea cukai.
  2. Infrastruktur: kualitas infrastruktur yang terkait dengan perdagangan dan transportasi.
  3. Pengiriman Internasional: kemudahan mengatur pengiriman dengan harga bersaing.
  4. Kualitas Logistik: kompetensi dan kualitas layanan logistik.
  5. Pelacakan dan Penelusuran: kemampuan untuk menelusuri dan melacak kiriman.
  6. Ketepatan waktu: frekuensi pengiriman mencapai penerima barang dalam waktu yang dijadwalkan atau diharapkan.

Pengukuran LPI yang dilakukan oleh Bank Dunia untuk tahun 2018 (The World Bank Group, 2022) dapat dilihat pada gambar di atas. Dari skala 1 sampai 5, angka 1 merepresentasikan tingkat LPI dari yang paling rendah ke yang paling tinggi yaitu diangka 5 maka dapat kita pahami bahwa LPI Indonesia masuk dalam kelompok terbaik kedua dengan nilai 2,89 sedangkan Republic of Korea (ROK) masuk dalam kelompok terbaik pertama dengan skor sebesar 3,73. Kekuatan logistik Korea Selatan (ROK), salah satunya dapat dilihat dari sales revenue sektor express delivery-nya (3rd party logistics), yang terus tumbuh dengan baik dari tahun 2012 hingga 2020 seperti visualisasi pada grafik di bawah ini (Statista, 2022).

Salah satu milestone kesuksesan operasional logistik Korea adalah saat diluncurkannya superfast delivery program oleh e-commerce pertama dan terbesar di negara tersebut, Coupang, Inc. Perusahaan yang berbasis di Kota Seoul ini berumur relatif muda, didirikan pada tahun 2010. Coupang Korea serupa dengan e-commerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan yang sejenisnya. Coupang terkenal akan sistem pengirimannya yang cepat dan efisien. Keunggulan Coupang adalah pada kemampuannya menawarkan competitive advantage melalui penyediaan jasa “Rocket Delivery” yang menjanjikan ketepatan “next-day delivery” dan bahkan “same-day delivery” dengan cakupan seluruh wilayah ROK. Jasa “Rocket Delivery” adalah layanan khusus dan khas Coupang dengan janji dimana barang yang dipesan sebelum tengah malam akan sampai ditangan konsumen paling lambat esok subuh. Konsumen yang memilih jasa “Rocket Delivery” tidak dikenai biaya pengiriman jika ia adalah anggota Coupang yang terdaftar ataupun jika tidak, nol biaya tetap bisa didapatkan dengan melakukan pembelian minimal sekian Korean Won, yang bukanlah jumlah yang besar dibandingkan dengan pendapatan rata-rata mahasiswa asing di sana misalnya, maka bisa dikatakan syarat minimal ini tidaklah terlalu memberatkan. Ada berbagai variasi jasa lainnya yang ditawarkan oleh Coupang, yang juga menarik, seperti Rocket Fastball, Rocket Fresh, Rocket Wow, dan lain-lain. Barang-barang yang bisa dibeli dengan skema pengiriman tertentu, diberi tanda yang sesuai di samping detail produk masing-masing, seperti yang tampak pada potongan gambar dari laman resmi Coupang, di bawah ini.

Meskipun Indonesia secara geografis tidak seperti ROK dimana tantangan alami Indonesia terutama pada rentang wilayahnya yang sangat luas dan tersebar menjadi pulau-pulau besar dan kecil namun kemajuan logistik Korea Selatan tentunya muncul karena ide dan kerja yang brilian. Dari sisi pasar e-commerce pun, Indonesia jauh lebih besar daripada ROK; sebagai perbandingan, jumlah penduduk ROK per tahun 2020 menurut Bank Dunia sekitar 51 juta sedangkan penduduk Indonesia mencapai 273 juta, 4x jauh lebih banyak sehingga kompleksitas berbagai isu termasuk kelogistikan, juga bertambah. Dengan segala kondisi Indonesia sekarang ini, alami maupun sistemik, tentunya perlu bagi kita untuk mencari cara agar LPI negara bisa naik kelas seperti ROK dan negara-negara maju lainnya.

Referensi

Arvis, J.-F., Saslavsky, D., Ojala, L., Shepherd, B., Busch, C., & Raj, A. (2014). The Logistics Performance Index and Its Indicators. Washington: The International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank.

The World Bank Group. (2022). The World Bank. Retrieved from https://databank.worldbank.org/reports.aspx?source=2&series=LP.LPI.INFR.XQ&country=KOR

Statista. (2022). Statista. Retrieved from https://www.statista.com/statistics/1031007/south-korea-express-delivery-sector-sales-revenue/

www.coupang.com

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *