Blog Universitas Pertamina

Sandbox Modeling (Bagian 1)

Bumi adalah massa yang bersifat dinamis dikarenakan ada pergerakan lempeng. Karena lempeng itu bergerak, otomatis akan menghasilkan reaksi. Reaksi itu berupa gaya, bisa menarik, mendorong, dan menggeser. Akibat adanya gaya itu, terjadi pengaruh pada batuan di sekitar terutama bagian atas kerak bumi, contohnya ada sesar yang naik, turun dan juga berpapasan.

Eksperimen sandbox merupakan salah satu metode agar memudahkan kita dalam mengetahui proses deformasi di suatu bagian atas kerak bumi, alat ini memiliki kelebihan dari sisi praktis, lebih sederhana sehingga memudahkan orang untuk mengetahui struktur geologi dalam batuan sedimen dengan mudah. Sandbox merupakan penelitian yang efektif untuk simulasi proses tektonik seperti divergen dan konvergen lempeng (Liu et al., 2005) dengan menarik ataupun menekan tubuh pasir dalam model kotak pasir. Proses deformasi dan struktur yang dihasilkan dan diamati dalam pemodelan sandbox tidak hanya memberikan wawasan lebih lanjut tentang aktivitas tektonik yang sebenarnya, tetapi juga memfasilitasi interpretasi ke dalam sifat mekanisme yang lebih rinci.

Percobaan sandbox modeling akan menghasilkan pemodelan yang akan menuntun arah interpretasi terhadap kondisi sebenarnya pada aktivitas tektonik dan struktur geologi yang dihasilkan. Hasil percobaan sandbox dapat menjelaskan rekonstruksi tektonik yang terjadi pada suatu daerah penelitian. Eksperimen sandbox dipengaruhi oleh beberapa faktor beberapa diantaranya adalah arah dan besaran gaya yang diberikan, media pasir dan skala pasir yang digunakan.

Pemodelan sandbox merupakan pemodelan secara fisik yang sangat efektif dan murah khususnya untuk menggambarkan deformasi batuan sedimen pada kedalaman kurang dari 10 km sebagaimana disampaikan oleh Prof. Benyamin Sapiie, Ph.D – guru besar ITB, dalam orasi ilmiah ITB tahun 2019. Pemodelan ini secara umum telah dikembangkan di wilayah Asia Tenggara dan Indonesia pada khususnya. Sejauh ini, sudah lebih dari 20 tahun Lab. Geodinamik ITB menjadi perintis dan yang memimpin dalam penelitian menggunakan sandbox yang dikenal dengan istilah Analogue Sandbox Modeling (ASM).

Universitas Pertamina sebagai universitas yang berusia belia namun memiliki visi dan misi kuat untuk mengembangkan metode ini, yang dapat dimanfaatkan nantinya sebagai media ajar maupun media penelitian dengan industri migas, memodelkan cebakan hidrokarbon dan proses geologi yang terlibat, untuk dipelajari dan dipahami lebih mendalam. Diharapkan nantinya Universitas Pertamina akan menjadi universitas yang siap untuk mengikuti dan menghasilkan pengetahuan baru hasil dari perkembangan metode ini.


Uji coba alat sandbox modelling di Lab. Geologi Struktur Universitas Pertamina pada bulan Januari 2022 lalu, dengan demo awal pada struktur kontraksional yang memperlihatkan sesar naik (anjakan).


Ibu Dumex Pasaribu, S.T., M.Sc bersama seorang alumni Teknik Geologi UPer bernama Frans Hutagalung, S.T., pada Nov 2021-Januari 2022 mencoba merintis pengadaan alat ini dengan salah satu bengkel di Surabaya. Sejauh ini alat tersebut sudah siap beroperasi yang diperlihatkan pada uji coba alat sandbox modeling pada bulan Januari 2022 lalu di Lab. Geologi Struktur Universitas Pertamina.

Ini masih langkah awal, akan banyak tantangan ke depan ini, baik dari alat maupun metode dan aplikasi yang digunakan, tetapi proses belajar ini akan membawa kita pada kemajuan teknologi dan ilmu pengertahuan yang semakin lebih baik. Let’s go UPer! We can do it!

Referensi
Liu et al. (2005), Sandbox Eksperiments of Plate Convergance – Scale Effect and Associated Mechanisms. TAO, Vol. 16, No. 3, 595-620.

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *