Blog Universitas Pertamina

Mengenal Application Programming Interface (API)

Pernah denger yang namanya API? Bukan, bukan api yang kalo dipegang panas. Application Programming Interface (API) merupakan bentuk perantara atau penghubung yang membantu aplikasi saling berinteraksi satu aplikasi dengan aplikasi yang lainnya. Masih bingung? Jika dianalogikan dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering menjumpai berbagai contoh penerapan API.

Contohnya adalah saat kita sedang berada di rumah makan, kita sebagai tamu akan diberikan tempat duduk dan meja, kemudian kita memesan makanan kepada seorang pelayan yang kemudian koki akan memasak makanan sesuai dengan pesanan yang telah disampaikan oleh pelayan.

Dari contoh kasus tersebut dapat kita ibaratkan pelayan sebagai API (interface) antara Frontend Dev (client) dan Backend Dev (server/database). Kita sebagai pelanggan hanya membutuhkan sebuah menu, kemudian pelayan akan menyampaikan menu yang dipesan tanpa perlu mengetahui bagaimana pesanan tersebut dibuat. Siapa yang memasak, bagaimana pengolahan masakannya, apakah dimasak sendiri atau dibeli dari restoran lain, dsb. Makanan yang sudah siap kemudian akan diantarkan lagi oleh pelayan kepada pelanggan. Gimana? Udah mulai terbayang bagaimana API bekerja? 🙂

Secara sederhana, sebuah permintaan (request) dari pengguna A akan dikirimkan melalui API kepada pengguna B, agar pengguna B dapat memberikan suatu jawaban (response) kepada pengguna A.

Jaman sekarang API telah banyak digunakan oleh perusahaan karena bisa mempermudah dan mempercepat proses sistem dan aplikasi. Misalnya saja jika kita membangun software sendiri dan menginginkan adanya fitur integrasi pemetaan atau proses pembayaran. Fitur tersebut dapat dilakukan lebih mudah menggunakan API dengan menghubungkan satu layanan ke layanan lainnya. Untuk memudahkan dalam implementasi, suatu API harus memiliki standar tertentu yang dapat disepakati oleh client ataupun server dan juga didokumentasikan sebagai manual atau petunjuk bagi developer dalam menjalankan fungsi atau layanan yang diinginkan.

Arsitektur API

API sendiri memiliki tiga macam arsitektur yang sering dipakai, antara lain:

REST (Representational State Transfer)

Bentuk data dari REST adalah JSON (JavaScript Object Notation) sehingga aplikasi akan lebih ringan. JSON sendiri adalah format file yang paling populer untuk digunakan karena dapat dibaca oleh manusia dan mesin.

SOAP (Simple Object Access Protocol)

SOAP menggunakan data berupa XML sehingga bisa menyimpan data dalam bentuk dokumen.

RPC (Remote Procedure Call)

RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh

Jenis-jenis API

Komunikasi antara berbagai perangkat lunak dan aplikasi yang dibangun menggunakan API dirancang berdasarkan apa yang ingin dicapai. Berikut merupakan beberapa API berdasarkan jenis penggunanya:

Database API

Database API memungkinkan adanya komunikasi antar dua aplikasi dan juga sistem manajemen database. Pihak developer akan melakukan pekerjaannya dengan basis data dan menulis query untuk bisa mengakses data, mengubah tabel, dan berbagai hal lainnya.

Sistem Operasi API

Jenis ini akan menentukan bagaimana suatu aplikasi memanfaatkan resources dan juga sistem operasi. API yang ada pada tingkat sistem operasi ini mampu membantu aplikasi dalam melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan layer dasar dan juga mengikuti protokol serta spesifikasi khusus.

Remote API

Remote API mampu menentukan standar interaksi untuk aplikasi yang berjalan pada mesin yang berbeda. Itu artinya, satu produk software mampu melakukan akses resources yang berada di luar device.

Web API

Sesuai dengan namanya, Web API merupakan API yang dibangun di atas teknologi web. API ini akan menyediakan resources yang mampu dibaca oleh mesin dan mengirim fungsionalitas pada sistem berbasis website yang mampu mewakili server dan juga client.

Berdasarkan jenis hak aksesnya, API dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Private API

Jenis ini dibuat agar bisa meningkatkan solusi dan juga layanan dalam suatu organisasi. Nantinya, pihak developer bisa menggunakan fitur ini untuk melakukan integrasi sistem ataupun software IT milik perusahaan.

Partner API

Partner API bisa dirilis secara terbuka namun hanya akan dibagikan pada mitra bisnis yang sudah melakukan tanda tangan perjanjian dengan pihak publisher. Terdapat aturan tertentu di dalamnya, yakni hanya user yang sudah mengantongi izin sajalah yang mampu menggunakan interface tersebut.

Public API

Public API yang lebih dikenal dengan developer ataupun eksternal, tersedia untuk developer pihak ketiga. API public ini terbagi menjadi dua jenis, yakni open source dan juga komersial. Open API memungkinkan seluruh fitur di dalamnya bersifat publik dan mampu digunakan tanpa adanya syarat dan juga ketentuan yang mampu membatasi.

Contoh Penerapan API: Web API

Dalam implementasinya, bentuk dari API cukup beragam. Kita ambil satu contoh yang sangat populer, yaitu Web API. Sesuai dengan namanya, Web API akan mengirimkan suatu request dari sebuah aplikasi web dan server akan memberikan response menggunakan protokol standar HTTP.

Salah satu contoh paling umum dari Web API adalah Google Maps. API yang dimiliki Google ini dapat digunakan secara public oleh pihak ketiga (third party) untuk memberikan petunjuk arah atau tempat yang menarik kepada penggunanya. Dalam kasus Google Maps, pihak ketiga yang kita sama-sama familiar adalah aplikasi Ojek Online seperti Grab dan Gojek.

Dengan memanfaatkan API, aplikasi ojek online (client) tidak perlu memikirkan bagaimana cara untuk membuat data peta dan petunjuk arah karena data tersebut telah disediakan oleh Google (server).

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa API adalah sekumpulan kode pemrograman yang berguna untuk mengintegrasikan dua aplikasi yang berbeda secara bersamaan. Berdasarkan hak akses yang ada di dalamnya, fitur ini memiliki sifat private, partner, dan public.

Berdasarkan penggunaannya, API terbagi menjadi API database, API sistem operasi, API remote, dan API website. API yang sering digunakan berdasarkan arsitekturnya adalah RPC, REST dan SOAP.

Sumber:

https://accurate.id/teknologi/api/

https://www.bvarta.com/id/mengenal-application-programming-interface-dan-kegunaannya/

https://blog-tki.universitaspertamina.ac.id/post/11/berkenalan_dengan_api_application_programming_interface/

Share :
Previous Post
Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *